Seseorang yang Berjuang untukmu

Bismillah...
Assalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh


Saya teringat cerita dari guru saya sendiri, ibu guru sih lebih tepatnya. Waktu itu saya dan guru saya sedang duduk berdua di depan ruang kelas perkuliahan sambil menunggu teman-teman saya yang sedang ikut lomba. Ngobrol dari A sampai Z, ngobrol mulai dari soal sekolah, keluarga, rumah tangga, rekan kerja, tetangga di rumah, masa lalu, masa depan, dan masih banyak lagi.

Hingga diceritakan ketika beliau masih muda dulu. Ketika beliau masih single, belum menikah dan baru-baru saja mulai ngajar. Ternyata ada seorang laki-laki yang selama ini tertarik dengannya, laki-laki tersebut katanya sering melihat beliau ketika berangkat ngajar ke sekolah. Hingga akhirnya laki-laki tersebut memberanikan diri dan datang ke rumahnya, ingin mengutarakan maksud untuk melamarnya dan melanjutkannya ke jenjang yang lebih serius.

Guru saya yang habis pulang dari ngajar kaget seketika, melihat laki-laki tersebut datang ke rumahnya dan tau maksud kedatangannya untuk apa. Tapi, ternyata guru saya dengan sangat meminta maaf tidak bisa menerima maksud baik tersebut. Beliau belum siap, masih ingin fokus pada karirnya dan hal lain adalah beliau juga tidak begitu tau dekat soal lelaki itu. Bisa dikatakan misalnya bertemu mungkin hanya sekilas melihatnya, hanya sekedar tau dan tidak saling mengenal.

Kala lelaki itu datang ke rumahnya, dia datang dengan penampilan sederhana,  benar-benar apa adanya. Ya, kalo bisa ditebak sih mungkin sisi “interesting”nya B aja gitu ya atau malah mungkin berada di bawahnya (?) Setelah sekian lama tidak berjumpa dengannya lagi selama hampir 10-15 tahun, beliau tidak sengaja bertemu dengannya di suatu pusat perbelanjaan. Beliau kaget dengan perubahannya sekarang, 180 derajat berubah tidak seperti yang beliau lihat kala datang ke rumahnya. Terlihat gagah dan penampilan lebih rapi. Laki-laki itu bersama istrinya sedang memilah-memilah sepatu yang pas untuk dikenakannya. Mereka saling bertegur sapa dan bertanya kabar, dan ternyata profesinya yang sekarang adalah seorang camat, dengan penampilan yang pastinya jauh lebih rapi dan tertata.

Seseorang lelaki yang waktu masih single, berpenampilan sederhana, apa adanya dan kini ketika sudah memiliki seorang istri kehidupannya menjadi berubah. Benar ya memang, tapi ngga semua seperti ini sih hehe. Seorang lelaki itu ketika masih sendiri (re: belum nikah) yang menjadi fokusnya adalah karir. Masa depan. Dia terkadang tidak peduli seperti apa dirinya, seperti apa penampilannya, mana kira-kira outfit yang pas dengan dirinya. Baginya yang penting dia bisa mengumpulkan modal untuk kehidupannya ke depan yang jauh lebih baik. Ketika dia sudah memiliki teman hidup yang legal, pastinya penampilannya dari ujung kaki hingga ujung kepala tidak lagi urak-urakan. Yaaps, kan sudah ada yang memperhatikan. Bahkan dari segi kandungan gizi apa yang dia makan pun juga bakalan diperhatikan, hehe masak iya dibiarkan makan sembarangan, kalo jatuh sakit kan parah. Kalo kata iklan itu “Yang tersayang mana boleh sakit.”

Kita tidak boleh melihat seperti apa keadaan orang itu saat ini, tapi lihat keadaannya beberapa tahun ke depan. Iya, mungkin sekarang dia ngga menarik dan B aja, tapi kan saat ini dia sedang berproses untuk mempersiapkan masa depannya. Catatan dari cerita ini sih, jika kita seorang perempuan berarti kita harus bisa menjadi orang yang care tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada orang lain. Hehe kan nantinya kita akan membantu memperhatikan kebutuhan anak orang juga kalo dah legal jadi miliknya ya tapi. Dan saya apresiasi banget sama bapaknya yang sudah memberanikan diri untuk datang ke rumah ibu guru saya, mengungkapkan apa yang dia rasakan dan menyampaikan niat baiknya. Ngga semua laki-laki memiliki keberanian seperti itu lho, langsung to the point dengan maksud ke datangannya apa kepada keluarganya. Salut!!!

Ehehe cukup sekian dulu ya tulisan saya ini, semoga ada ibrah positif yang bisa diambil dari sini.


Comments